Selasa, 15 November 2022

kondisi alam negara-negara di dunia

Edit Posted by with No comments

 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Kondisi alam negara-negara di dunia memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan negara lainnya. Hal itu akan mempengaruhi bidang lain dalam kehidupan penduduknya pula. Sudah jelas bahwa hal ini adalah penyebab utama dari interaksi antarruang yang terjadi antarnegara. Dalam era globalisasi dan industri 4.0 ini wawasan negara-negara lain menjadi amat penting bagi seluruh manusia.


Salah satu alasan utamanya adalah mempelajari negara-negara di dunia akan membukakan horizon kita terhadap berbagai kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia secara global melalui interaksi antarruang. Selain itu, hal ini juga dapat menjadi pemicu empati dan simpati untuk meningkatkan rasa kekeluargaan sesama manusia dalam etnis dan nasionalisme yang beragam di dunia.

Kondisi alam yang dimaksud adalah lokasi, iklim, bentuk muka bumi, geologi, flora, dan fauna, serta kondisi penduduknya. Berikut akan dipaparkan kondisi alam negara-negara di dunia yang memiliki perbedaan dengan Indonesia, mulai dari Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Mesir.

Kondisi Alam Negara Jepang

Jepang adalah salah satu negara industri yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri kita dapat melihat banyaknya kendaraan bermotor produksi Jepang lalu lalang di jalanan seluruh pelosok negeri.


Lokasi Jepang

Di manakah lokasi negara Jepang? Jepang terletak di barat laut Samudra Pasifik. Secara astronomis Jepang berada pada 300 LU–470 LU dan 1280 BT–1460 BT. Dilihat dari perbandingannya dengan garis perbatasan negara lain, batas wilayah Jepang meliputi 4 perbatasan berikut ini.

  1. Di sebelah barat, Jepang berbatasan dengan Korea Utara, Korea Selatan, dan Rusia.
  2. Sebelah utara, Jepang berbatasan dengan Laut Okhstosk.
  3. Di sebelah timur, Jepang berbatasan dengan Samudra Pasifik.
  4. Di sebelah sebelah selatan, Jepang berbatasan dengan Laut China Timur dan Laut Filipina.

Iklim Jepang

Oleh karena bentuk wilayah Jepang membujur dari utara hingga selatan, kondisi iklim Jepang bervariasi sesuai dengan lintangnya. Pada musim dingin, suhu udara di Jepang berada di antara -7o C hingga 7o C (derajat celcius). Pada musim panas, suhu udara antara 21o C sampai dengan 27 C. Curah hujan di Jepang berkisar antara 840 – 3.050 mm per tahun.

Jepang memiliki iklim sedang dengan empat musim yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin. Musim semi Jepang dimulai sekitar bulan Maret dan ditandai dengan munculnya kuncup bunga plum. Setelah bunga plum layu, kemudian muncul kuncup bunga sakura yang menjadi salah satu ciri khas utama Jepang. Bunga sakura ini yang membuat Jepang memiliki julukan Negeri Sakura.


bunga sakura di jepang

Musim panas di Jepang dimulai sekitar bulan Juni. Suhu pada musim panas bisa mencapai 35o C dengan kelembapan yang lebih dari 90%. Musim panas ditandai dengan pohon-pohon hijau dan suara serangga yang riuh. Sekolah di Jepang libur selama satu bulan yang biasa disebut dengan libur musim panas dan biasanya penduduk Jepang banyak yang pergi berwisata ke pantai.

Hari yang panas dan lembap musim panas akan berakhir di musim gugur. Musim gugur di Jepang ditandai dengan bergugurannya (rontoknya) daun-daun di pohon. Sejauh mata memandang, daun-daun tampak berwarna merah, oranye, dan kuning. Peristiwa tersebut berawal di sekitar bulan September. Banyak binatang yang mengumpulkan makanan untuk ditimbun sebagai persediaan menghadapi musim dingin.


Selanjutnya, musim dingin Jepang ditandai dengan turunnya butiran salju yang berawal sekitar bulan Desember. Pada musim dingin, suhu udara sangat rendah, bahkan bisa mencapai -20o C seperti yang terjadi di Hokkaido.

Bentuk Muka Bumi Jepang

Wilayah dataran Jepang terhitung kecil, hanya sekitar 30% dari luas wilayahnya. Belum lagi sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan. Wilayah dataran terletak di sepanjang pantai, dan dataran terluas dapat dijumpai di Dataran Kanto (wilayah Tokyo), Kinai Plain (Osaka-Kyoto), Nobi (Nagoya), Echigo (Honshu), Sendai (Honshu Timur Laut). Selain itu, ada pula dataran yang relatif kecil luasnya di Hokkaido dan menjadi pusat aktivitas penduduk.

bentuk muka jepang


Geologi Jepang

Jepang terletak di tepi bagian barat dari Samudra Pasifik yang merupakan bagian dari cincin api (ring of fire) karena banyaknya gunung api yang berdiri di sana. Setidaknya terdapat 192 gunung api tersebar di negara Jepang. Salah satunya merupakan gunung yang tertinggi di Jepang, yakni Gunung Fuji (3.776 m). Karena banyaknya gunung api, sekitar 25% wilayah Jepang juga tertutup lapisan vulkanik.

Jepang juga dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi. Mengapa? karena Jepang terletak di daerah perbatasan antara lempeng Benua Asia dan Lempeng Samudra Pasifik. Pertemuan atau tumbukan kedua lempeng tersebut menimbulkan gejala gempa dan gunung api.

Fenomena tersebut mirip dengan Indonesia yang juga berada pada perbatasan zona tumbukan lempeng Benua Asia dengan Lempeng Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Jepang memiliki sumber daya mineral yang sangat terbatas. Karena itu, Jepang sangat tergantung pada bahan mentah dan bahan bakar hasil impor dari negara lain. Hasil tambang dari dalam negeri sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya.

Beberapa hasil tambang tersebut adalah batu bara (kualitas rendah), timah, seng, mangan, tungsten, antimoni, dan krom. Minyak bumi ditemukan di Honshu utara tetapi produksinya sangat jauh dari kebutuhan. Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi adalah belerang.

Flora dan Fauna Jepang

Meskipun Jepang merupakan negara maju atau negara industri, ternyata 67% wilayah Jepang masih berupa hutan. Hal ini terjadi karena orang Jepang lebih banyak berkumpul di kota-kota besar.

Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di Jepang meliputi: pohon ek, bambu, mapel, birch, beech, dan poplar. Sayangnya hewan di Jepang telah banyak berkurang. Dulu di negara ini dapat ditemukan babi hutan, monyet, srigala, dan rusa.

Kondisi Penduduk Jepang

Pada tahun 2016, populasi penduduk Jepang mencapai 126,9 juta jiwa (WPDS, 2015). Namun populasi itu cenderung mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena ngka kelahiran di Jepang relatif rendah, yakni -0,1%. Artinya, terjadi penurunan jumlah penduduk sebanyak 0.1% setiap tahunnya. Sementara itu, jumlah penduduk lanjut usia semakin besar jumlahnya karena keadaan kesehatan yang lebih baik.

Sebagian besar penduduk Jepang bekerja di luar sektor pertanian. Perkembangan industri yang pesat membuat sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri.

Penduduk Jepang terdiri atas beberapa etnik, tetapi yang dominan adalah etnik Jepang yang mencapai 98,5%. Terdapat etnis Korea sebanyak 0,5%, China (0,4%), dan lainnya (0,6%).

Agama yang dianut terdiri atas Shinto (83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%), dan lainnya (7,8%). Persentase totalnya mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan juga Buddha.

Pada tahun 2013, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria atau jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2015). Angka tersebut merupakan yang tertinggi di dunia. Hal ini adalah tanda kuat bahwa kebiasaan hidup sehat dan pelayanan kesehatan di Jepang sangat baik.

Posted in

0 komentar:

Posting Komentar